Senin, 28 November 2016

Aset Pemropsu Tidak Punya Sertifikat


 Hasil gambar untuk bioskop ria kabanjahe
 Beskop Ria Kabanjahe milik pemropsu yang terbengkalai

Medan (CSt)
Brilian Moktar, Ketua Pansus Pembahasan Aset Sumut memaparkan, sesuai fakta di lapangan dari ribuan aset berupa tanah dan bangunan yang ada di lapangan hanya 6 persen yang bersertifikasi. Sehingga kondisi tersebut sangatlah memberikan peluang bagi penggarap tak jelas bila dibiarkan menduduki lahan dimaksud.

Apalagi, menurut Brilian yang juga politisi PDIP ini,  Badan Pertanahan Nasional (BPN) saat ini dinilai tidak jelas kinerjanya. Dalam hal ini pihaknya akan memanggil BPN, terkait sejauh mana BPN mengamankan aset-aset di Provinsi Sumut. Seperti contoh, keberadaan aset di Kaban Jahe yang kini dijadikan Ruko.

Kemudian, ada aset Pemprovsu yang terlantar sejak tahun 1983 dan habis Hak Penggunaan Lahan (HPL), yakni bekas pabrik es di Kuala Simpang. Dikatakannya, kebetulan ingin dibeli oleh bupati guna perluasan lahan rumah sakit.

Menurut Brilian, masih banyak aset Pemprovsu yang tidak jelas. Karenanya, Pansus telah mendatangi Kementerian Keuangan dan kementerian terkait lainnya.
Masalah berikutnya adalah adanya pengalihan aset tersebut kepada pihak ketiga, yang bukan kepada pemerintah. Termasuk aset yang berperkara.

Selaku diberi wewenang pengawasan, lanjutnya, tentu Pansus perlu mengetahui aset negara. Dan nanti pansus Aset memberi rekomendasi kepada Gubernur Sumut, supaya aset itu lebih teratur dan tertib penatannya.

Dikatakannya, pada tahun 2007 pun sebenarnya sudah ada Pansus Aset yang kemudian dibuka kembali pada 2009. Ada tujuh rekomendasi dari Pansus kala itu dan kembali ditanyakan kepada Gubernur Sumut terkait bagaimana kelanjutan Pansus tersebut.

Namun, dampak desakan Pansus ke Pemprovsu, selama menjadi Ketua Pansus Aset, kata Brilian pihaknya telah berhasil mengembalikan aset yang terlantar seperti aset Pemprovsu yang ada di Bandung. Saat ini aset Pemprovsu yang di Bandung itu sudah memiliki sertifikat. Serta Wali Kota Bandung juga telah diminta untuk memperhatikannya.

Brillian juga menyayangkan, segala hak-hak rakyat yang diberikan kepada negara tidak dikelola pemerintah dengan baik. Oleh karenanya, kepada peserta seminar ia mengingatkan, untuk saling merangkul dan mengajak semua pihak bekerja sama membangun negeri ini.

Wakil Ketua Pansus Aset  HM Hanafi Harahap SH menyampaikan hal serupa. Menurutnya, ada tiga persoalan pokok aset Pemprovsu di Sumut. Yakni, ada aset memiliki yang sertifikat legal dan sah, tapi dikuasai pihak lain. Kemudian, ada aset dikuasai oleh Pemprovsu tapi alas hak atau legal storinya tidak jelas. Dan juga aset tersebut adalah milik Pemprovsu, namun malah dikuasai pihak lain. Selain itu, ada alas hak, sertifikat yang jelas, namun terlantar. (oni)

Sabu Bebas Beredar di Jalan Brigin Lingkungan Lima Kelurahan Sunggal Medan



Image result for kapolsek sunggal daniel marinduri
        Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri
Medan (CSt)
Wah rupanya sabu bebas beredar dijalan Brigin lingkungan lima kelurahan  sunggal yang menurut laporan warga pada Wartawan Kiprah Nusantara News   jalan Brigin  letaknya tidak sampai satu kilo meter dari markas komando Polsek Sunggal yang sekarang dipimpin Kompol Daniel Marinduri
Kata warga pernah berapa kali ibu-ibu warga jalan berigin membuat laporan pada serse polsek Sunggal tapi sampai sekarang tak ada tindakan dari Polsek Sunggal
Warga sangat resah dengan adanya Bandar sabu disekitar jalan Brigin tersebut ada Bandar namanya Didit,April,Ricat  kata mereka yang pemakainya namanya Salomon
Sangat diharapkan Kapolrestabes Medan yang dipimpin Kombes Mardiaz menangkap para Bandar sabu dijalan Beringin Medan tersebut.Dalam kaca mata warga Bandar sabu jalan Beringin seakan-akan menghina Kapolsek Sunggal
Apalagi disekitar jalan beringin ada petugas dari poldasu yang tinggal disana pak Samsul Bahri Siregar berpangkat Kompol yang sudah dilapori warga tapi seakan-akan sang Bandar sabu tak tersentuh hukum kayaknya .Warga Beringin Mohon pada Kapoldasu berantas Bandar sabu di jalan beringin Medan  (C)

LSM Evaluasi Ada Korupsi 13 Proyek di Bina Marga Sumut Harus Diusut KPK

Gubernur Sumatera Utara H Tengku Erry Nuradi memberikan ucapan selamat dengan menyalami Muhammad Effendy Pohan yang menjabat Kepala Badan Litbang yang sebelumnya Kadis Bina Marga.

Medan (CSt) 

KPK segera mengusut 13 proyek Dinas Bina marga Sumut tahun 2015 bermasalah sudah dilaporkan BPK mengakibat kan kerugian negara kata Marwanson Purba Ketua LMS Evaluasi pada Media Ini Ada dugaan masalah tersebut dikarenakan proyek dikorupsi. Total kerugian negara akibat masalah tersebut sekira Rp 874.571.768. dan  menurut BPK Kerugian terjadi pertama pada pekerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Jamin Ginting di Kota Tanjungbalai. Kerugian sebesar Rp 108.679.601.

 Kemudian kata Marwanson Purba Korupsi pada jalan provinsi jurusan Sigambal-Batas Paluta di Kabupaten Labuhanbatu. Kerugian sebesar Rp 33.005.539.Ketiga, pengerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan simpang Kota Pinang-batas Paluta di Kabupaten Labusel. Kerugian negara sebesar Rp 38.517.603.Keempat, pengerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Gunungtua KM 168 Binanga di Kabupaten Paluta. Kerugian negara sebesar Rp 66.406,746.Kelima, pengerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Aek Godang-Gunungtua di Kabupaten Paluta. Kerugian negara Rp 21.484.743.

 Keenam, pengerjaan peningkatan jalan provinsi jurusan Hutaimbaru-batas Labusel di Kabupaten Paluta. Kerugian negara sebesar Rp 146.064.337.Ketujuh, pengerjaan pemeliharaan berkala jalan provinsi jurusan simpang Jalan Ngumban Surbakti-Flamboyan-simpang Gatot Subroto di Kota Medan. Kerugian negara sebesar Rp 43.198.753.Kedelapan, pengerjaan peningkatan jalan provinsi jurusan Namu Ukur-batas Karo di Kabupaten Langkat. Kerugian negara sebesar Rp 141.833,226.

Kesembilan, pengerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan simpang Silangit-simpang tiga Muara-Muara Bakkara (batas Humbahas) di Kabupaten Taput. Kerugian negara sebesar Rp 73.113.682.Kesepuluh, pengerjaan struktur jalan provinsi jurusan simpang empat Hutabarat-Sipahutar di Kabupaten Taput. Kerugian negara sebesar Rp 34.954.551.Kesebelas, pengerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Sipahutar Aek Humbang di Kabupaten Taput. Kerugian negara sebesar Rp 58.946.652.

Keduabelas, pengerjaan peningkatan jalan provinsi jurusan Sipirok-simpang Tandosan batas Taput di Kabupaten Tapsel. Kerugian negara sebesar Rp 74.361.347.Ketigabelas, pengerjaan peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Pal Sebelas-Aek Godang di Kabupaten Tapsel. Kerugian negara sebesar Rp 34.004.983.

Sangat diharapkan KPK membersihkan korupsi di tanah Sumatera Utara Karena penegak hukum di sumut sudah mati suri seperti Kepolisian yang banyak kerjanya yang tidak beres ujar Marwanson Purba hanya tangkap lepas kalau diberitakan wartawan malah di kriminalisasi begitu juga dengan Kejaksaan banyak tangkap yang korupsi yang kelas teri hanya lepas target . (Para)